LABUHANBATU - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu memuliakan kaum ibu dan bayi melalui Kelompok Kerja (Pokja) KIBBLA (Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir Bayi dan Anak) dengan memberikan pelayanan kesehatan terpadu kepada ibu dan bayi. Hal ini diperkuat dengan workshop atau penyusunan rencana kerja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sekaligus pencanangan gerakan bersama untuk keselamatan ibu melahirkan, bayi baru lahir, bayi dan anak Kabupaten Labuhanbatu, yang dibuka oleh Sekdakab Labuhanbatu Ir Muhammad Yusuf Siagian MMA di Aula Hotel Platinum Rantauprapat, Selasa (21/06/2022).
Langkah ini dipandang penting mengingat bahwa kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak termasuk dalam kebutuhan dasar yang pemenuhannya menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah daerah, sekaligus sebagai indikator keberhasilan pembangunan kesehatan nasional dan menjadi target pembangunan seluruh bangsa di era pembangunan milenium.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan dan mempersiapkan generasi masa depan yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak. Dan semua ini telah tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 9 Tahun 2019 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak.
Pada kesempatan tersebut, Sekdakab Labuhanbatu Ir Muhammad Yusuf Siagian MMA mewakili Bupati Labuhanbatu dr H Erik Adtrada Ritonga MKM, mengucapkan banyak terimakasih dan mengapresiasi atas kerja keras dari Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, sehingga pokja atau tim pelaksana KIBBLA bisa terbentuk.
Selain itu, Ir Muhammad Yusuf Siagian juga mengungkapkan terimakasih kepada Jhpiego yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan hari ini. “Melalui fasilitas di advokasi dari teman-teman JPO bersama Dinas Kesehatan akhirnya pokja terbentuk, semoga hal ini bisa menjadi dasar yang kuat bagi kita untuk memuliakan kaum perempuan dan melindungi bayi dan anak di Labuhanbatu, ” ujarnya.
Menurutnya, menyelamatkan nyawa ibu dan bayi lahir dan melahirkan sangatlah penting dan menjadi tugas berat untuk tenaga medis. “Dari itu berbagai cara dan gerakan harus kita lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan hal buruk yang terjadi, dari itu memperkuat kesehatan ibu, bayi dan anak harus kita lakukan sedini mungkin, ” ujarnya.
Dalam materinya, Sekda juga menegaskan seluruh stakeholder yang ada untuk bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan masyarakat hingga ke pelosok desa, berikan layanan kesehatan yang terbaik terhadap ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak di wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.
“Saya sangat berharap workshop pokja dalam 2 hari ini dapat menghasilkan rencana kerja minimal sampai dengan tahun 2024, sehingga pengawalan terhadap isu kematian ibu dan bayi sustanting dapat dikawal secara struktur dan sistematis, ” harapnya.
Disisi yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Friska E Simanjuntak SKM MM, mengatakan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mensukseskan program KIBBLA diantaranya memfokuskan rencana kerja pada titik rawan yang tingkat kematian ibu dan bayinya tinggi.
Mendukung program tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Labuhanbatu dr Maya Hasmita SPOG MKM, mengatakan melalui Sahabat Bunda Maya Center akan terus bergerak mensosialisasikan poin-poin penting guna menghindari jumlah kematian ibu melahirkan dan bayi, salah satu diantaranya terus menghidupkan posyandu di setiap desa dan kelurahan.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Ditegaskan dr Maya, kiranya seluruh instansi terkait mampu memberikan ide terbaik untuk masyarakat, seperti sosialisasi pendidikan kepada anak remaja agar tidak melakukan hubungan seks yang tidak manusiawi diluar nikah yang dapat menimbulkan kemungkinan besar menambah jumlah kematian ibu hamil. Diakhir arahanya, dr.Maya berharap seluruh stakeholder untuk serius menjalankan program KIBBLA ini, sehingga Kabupaten Labuhanbatu maju lebih baik lagi.
Sementara itu, Safrismet selaku perwakilan dari Jhpiego menyebutkan agenda ini menjadi agenda tambahan bagi Jhpiego, karena program ini pada dasarnya lebih fokus kepada kedekatan penerapan keluarga berencana pasca persalinan, namun karena melihat ada peluang, kita untuk menyelamatkan ibu dan ibu melahirkan dan bayi baru lahir melalui kebijakan, maka Dinas Kesehatan bersama Dinas BP2KB menjadi dasar kita untuk mengimplementasikan rencana kerja ini.
Pembukaan Workshop tersebut dihadiri Sekdakab Labuhanbatu Ir Muhammad Yusuf Siagian MMA, Kadis Kesehatan Labuhanbatu H Kamal Ilham SKM MKM, Kaban Bappeda Hobol Z Rangkuti, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Friska E Simanjuntak SKM MM, Kabid Yankes Indra Agusman SKM, Ketua TP PKK Labuhanbatu dr Hj Maya Hasmita MKM, para Kepala Puskesmas dan peserta Workshop.(MAH)